Selasa, 11 September 2012

Bahaya Ketiduran di Siang Hari

Jakarta, Rasa kantuk sering menyerang di siang hari, ketika orang mulai letih dan gula darahnya menurun karena belum makan. Namun kalau rasa kantuknya sampai membuat orang sering ketiduran, maka biasanya orang itu lebih rentan kena stroke.

Kecenderungan ini dibuktikan dalam sebuah penelitian di jurnal Circulation, yang dilakukan pada sekelompok partisipan berusia 70-an tahun. Sebagian gampang sekali tertidur saat membaca buku, menonton TV, berada di tempat umum atau bahkan saat mengendarai mobil.

Begitu mudahnya orang-orang itu tertidur di siang hari diyakini berhubungan dengan riwayat sleep apnea, atau henti napas saat tidur. Gangguan yang sering ditandai dengan ngorok atau mendengkur ini sangat mengurangi kualitas tidur, sehingga mengantuk di siang harinya.

Saat seseorang kurang tidur, berbagai penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa risiko penyakit kardiovaskular akan meningkat. Termasuk dalam kelompok penyakit ini antara lain serangan jantung dan juga stoke seperti yang terungkap dalam penelitian ini.

Penelitian yang dilakukan di Columbia University ini melibatkan 2.000 lansia berusia 70-an tahun di Manhattan dan kebanyakan berjenis kelamin perempuan. Pada siang hari, 921 orang tergolong tidak mudah tertidur, 981 agak mudah tertidur dan 186 sangat mudah tertidur.

Dalam pengamatan selama 5 tahun lebih, disimpulkan bahwa para partisipan yang masuk kategori sangat gampang tertidur memiliki risiko stroke yang lebih tinggi. Dibanding yang tidak gampang tertidur, risiko tersebut meningkat hingga 3 kali lipat.

Meski begitu, para peneliti menegaskan bahwa hubungan antara tertidur di siang hari dengan risiko stroke bukan merupakan hubungan sebab akibat secara langsung. Kecenderungan ini dipengaruhi juga oleh faktor lain, termasuk riwayat stres, depresi dan faktor psikologis lainnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar